Polisi adalah alat represif yang selalu disediakan negara saat terjadi sebuah demonstrasi, polisi selalu dibekali dengan berbagai macam alat yang digunakan untuk memukul mundur atau membubarkan sebuah aksi, misal semprotan merica, pentungan, pisau, peluru karet, bahkan peluru tajam. Saat sebuah aksi mulai menimbulkan keributan atau melebihi jangka waktu yang ditentukan biasanya polisi akan mulai menunjukan kegilaannya dan menyerang para demonstran dengan dalih menjaga ketertiban. Oleh sebab itu kami memberikan sedikit panduan yang mungkin berguna saat menghadapi senjata polisi.
- Selalu bawa kacamata cadangan. Penting untuk melepas lensa kontak jika sedang terpapar gas air mata atau semprotan merica karena gas dapat terperangkap di belakang lensa dan membakar mata Anda – jika kontak tidak dilepas, gas ini juga bisa menimbulkan kebutaan. Lensa kontak yang telah terkena gas air mata tidak bisa digunakan lagi dan harus dibuang.
- Usahakan membawa kacamata renang dengan lensa anti pecah, jika kalian memiliki lebih dari satu, kalian bisa membaginya dengan peserta lain. Kacamata renang ini akan sangat berguna saat terjadi hujan gas air mata, dan lensa yang anti pecah akan melindungi mata anda dari batu, debu, bahkan kaleng gas air mata
- Bawalah kain basah yang disimpan kantong plastik – efektif dalam jangka pendek untuk melindungi pernapasan dari gas air mata, atau sebotol kecil jus lemon / cuka untuk digunakan di tempat kejadian. Kami merekomendasikan cuka sari apel – tidak enak untuk menghirup cuka malt.
- Kami tidak merekomendasikan penggunaan masker gas selain karena harganya mahal, hanya efektif untuk jangka pendek, dapat disita dan biasanya memiliki kaca / plastik yang dapat pecah dan membahayakan muka/mata.
- Selalu bawa air dalam botol untuk mendinginkan kulit/bagian tubuh yang terkena pukulan pentungan, air mungkin tidak akan banyak membantu, tapi setidaknya bisa mendinginkan dan membersihkan luka bekas pukulan.
- Bawa alat-alat P3K yang mungkin berguna, seperti perban, hansaplas, minyak kayu putih, dll